Selasa, 29 Maret 2011

MEMBAHAS KEINDAHAN GEREJA KATHEDRAL

ARSITEKTUR GEREJA KATEDRAL, JAKARTA

Awalnya saya tidak mengetahui apapun tentang Gereja Katedral. Tetapi setelah mencari informasi lewat internet dan sebagainya, saya tahu sedikit tetang arsitektur Gereja Katedral ini. Gereja Kathedral ini memang terlihat indah jika dilihat secara arsitektur, maka saya akan membahas sedikit tentang arsitektur Gereja ini.

Gereja Katedral merupakan salah satu simbol gereja kristen-katolik. Gereja ini diresmikan pada tahun 1901, dan Gereja ini dikenal sebagai salah satu bangunan yang elegan dan cantik. Gaya arsitektur Gereja ini disebut Neogotik. Neogotik merupakan “tiruan gaya gotik”. Pada akhir abad ke-19, mengejar bentuk adalah lazim, tidak lahir dari konstruksi murni. Dalam arsitektur asli Gotik, menara dibuat dari susunan batu alam secara filigran (rajutan halus). Tetapi pada Gereja Katedral sudah diganti dengan bahan modern, yaitu baja. Di Eropa, baja yang dikonstruksikan dengan hiasan seolah-olah pahatan batu. Gaya seperti ini yang membuat pengaruh besar di dalam pembuatan sebuah bangunan. Bangunan Gereja Katedral ini seperti bangunan Gereja di Eropa, Gereja Katedral ini mempunyai ciri :
- Teritis atap yang kecil
- Jendela tinggi lebar
- Dibagian barat Gereja Katedral, terdapat jendela rosetta yang besar dihiasi kaca patri yang indah
- Hiasan dinding berupa lukisan keramik karya Th MolKeboer yang dikerjakan di Belanda. Gayanya sudah mendekati gaya Jugendstil/Amsterdamsche School yang lebih modern.
Gereja Katedral mempunyai ukuran yang cukup besar, mempunyai kapasitas 900 orang dengan bangku yang cukup kokoh, ketinggian ruang Gereja ini sangat mengagumkan.
Dalam garis besarnya, Gereja Katedral ini merupakan jenis Gereja salib yaitu ruangannya berbentuk sebuah salib, dengan panjang 60 meter dan lebar 20 meter. Gereja ini mempunyai balkon selebar 5 meter dengan ketinggian 7 meter. Ruangan altar menempati bagian atas batang salibnya. Arah bangunan dari segi panjang diletakkan pada sumbu timur-barat yang mengurangi terik Matahari langsung. Sistem pembangunan Gereja ini sangat mengacu pada arsitektur Barat.
Gereja Katedral ini memiliki 3 menara, yaitu :
- Menara Benteng Daud
- Menara Gading
- dan Menara Angelus Dei
Di Menara Gading terdapat jam yang seharusnya tertulis van Arcken % Cie dan terdapat lonceng yang lebih kecil dan disumbangkan oleh Tuan Chasse. Pada Menara Daud, terdapat lonceng yang dihadiahkan oleh Clemens George Marie van Arcken. Lonceng yang terbesar bernama Wilhelmus yang merupakan hadiah dari Tuan J.H de Wit.
Di bagian depan Gereja ini terdapat Patung Kristus Raja. Juga terdapat patung Maria dan ada tulisan Beatam Me Dicentes Omnes’ yang berarti “Semua keturunan menyebut aku bahagia”.

GEREJA KATEDRAL SEBAGAI PENANDA KOTA JAKARTA

Gereja Katedral merupakan penanda (landmark) megah di Jakarta, di depan halaman yang luas, sekarang lebih dikenal dengan lapangan Banteng.
Pada zaman Jepang, Gereja ini sempat dicat hijau untuk perlindungan dari pengeboman pada malam hari. Warna hijau tersebut masih bertahan hingga setelah kemerdekaan sampai pemugaran tahun 1988, yang kemudian Gereja ini dicat warna semen sehingga lebih terasa sebagai batu alam.
Konstruksi Gereja Katedral ini terdiri dari dinding batu bata tebal yang kemudian diplester dan diberi pola seperti susunan batu alam. Kuda-kuda kayu jati terbentang lebar dan dikerjakan oleh tukang-tukang kwongfu. Sadar akan harga diri profesinya, mereka dengan bangga membuat inskripsi tanda nama mereka menggunakan huruf Mandarin.
Atap Gereja ini ditutup dengan sirap, dan pada waktu pemugaran, sudah terdapat banyak bocoran pada atap tersebut. Hal ini diperkirakan terjadi pada sambungan-sambungan peralihan dengan menara kecil baja dan sebagainya. Bocoran yang terjadi kemungkinan dikarenakan terlalu dipaksakan dalam pembuatannya demi mengejar bentuk dan bahan, tetapi tidak terselesaikan walaupun sudah ada pemugaran besar-besaran pada tahun 1925. Karena kebocoran sudah sangat mengganggu, pemugaran pada tahun 1988 di usulkan untuk mengganti seluruh atap dengan lapisan tembaga, seperti pada bangunan besar di Eropa. Penggantian tersebut memberikan hasil yang cukup memuaskan hingga sekarang. Oksidasi awalnya akan membuat warna kecoklatan. Lapisan ini selanjutnya merupakan perlindungan permanen terhadap bahan itu sendiri. Rancangan bentuk pagar Gereja Katedral ini disebut “konsektual”, dengan berbagai alternatif memerlukan waktu enam bulan tersendiri.

GEREJA KATEDRAL SEBAGAI CAGAR BUDAYA

Gereja Katedral ini dilindungi hukum karena merupakan cagar budaya dan penanda penting dalam tatanan Kota Jakarta. Gereja Katedral ini juga merupakan simbol yang tidak dapat dipisahkan dari kerukunan antar-agama.
Dalam segi perkembangan arsitektur di Indonesia, Gereja Katedral merupakan contoh bangunan gaya Eropa yang tidak disesuaikan dengan kondisi tropis-budaya. Dalam perkembangannya, Gereja-Gereja yang dibangun dengan gaya Neo-gotik mencoba mengintegrasikan diri dengan kebudayaan setempat.

sumber :
- http://www.arsitekturindis.com/?p=122
- http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katedral_Jakarta

MANUSIA DAN PENDERITAAN

MANUSIA DAN PENDERITAAN

PENGERTIAN PENDERITAAN
Dalam hidup semua orang pasti pernah merasakan penderitaan dengan berbagai macam cara dan bentuknya. Penderitaan tersebut dapat diartikan merasakan / menanggung suatu hal yang tidak menyenangkan di dalam hidupnya.
Pada hakikatnya manusia telah diberi kesenangan oleh ALLAH SWT. Jika kesenangan yang telah diberikan oleh ALLAH SWT tersebut disalahgunakan, maka sebuah penderitaan muncul dengan caranya tersendiri. Banyak contoh penderitaan yang telah dialami oleh orang lain dan terulang kembali tetapi penderitaan tersebut kita yang mengalami, hal tersebut terjadi karena kita tidak pernah belajar untuk bagaimana mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan untuk kita.
Zaman sekarang banyak orang yang hanya menginginkan semuanya menjadi lebih cepat, tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi jika keinginan tersebut menjadi kenyataan. Kebanyakan orang sekarang hanya memikirkan diri sendiri (egois) tidak memperdulikan / menghiraukan kepentingan orang lain. Dan zaman sekarang orang akan berbuat sesuatu yang lebih baik jika ada peristiwa / kejadian yang terjadi lebih dahulu, tanpa berfikir “kenapa baru sekarang saya berbuat baik, mengapa jika ada sebuah peristiwa yang terjadi baru saya berbuat baik, mengapa tidak secara respons saya selalu berbuat baik??”. Pertanyaan itu yang seharusnya ditanyakan kepada semua orang di zaman sekarang yang semuanya serba ada.

Contoh:
BILQIS,
Bilqis Anindya Pasha adalah sebuah nama lengkap untuk seorang balita 19 bulan yang menderita penyakit kelainan ATRESIA BILIER. Penyakit kelainan tersebut timbul akibat rusaknya saluran empedu diluar hati sehingga tidak ada aliran empedu dari hati ke dalam usus 12 jari yang normalnya terjadi. Karena kelainan tersebut, Bilqis tidak dapat menikmati hidup layaknya seorang balita seusianya.
Kehadiran Bilqis pula yang telah memberi banyak pelajaran kepada semua orang, tentang cinta dan pengorbanan dari seorang balita berumur 19 bulan. Munculnya Bilqis dalam berita mampu menyedot perhatian seluruh masyarakat di Indonesia. Bilqis berusaha untuk tegar menghadapi penyakit yang sangat menguras tenaga maupun harta.
Karena ketegaran Bilqis itulah, para dermawan di Indonesia tergugah hatinya untuk membantu sebisa mungkin dalam kesembuhan Bilqis. Melalui penggalangan dana Koin Cinta Bilqis, dana yang terkumpul lebih dari Rp 1,1 Miliar.
Awalnya dana tersebut akan digunakan untuk operasi cangkok hati demi harapan kesembuhan Bilqis. Dan secercah harapan timbul dan kemudian tenggelam kembali saat paru-paru Bilqis terserang bakteri ganas dan mematikan. Bayi yang lahir 20 agustus 2008 itu pada akhirnya harus menyerah pada ATRESIA BILIER yang telah menyertainya sejak ia lahir. Bilqis Anindya Passa meninggal pada 10 April 2010 pukul 15.15 di RS Karyadi, Semarang, Jawa Tengah. Bilqis meninggal diakibatkan gagal pernafasan dalam proses sebelum operasi cangkok hati.
Bilqis adalah inspirator bagi banyak orang, masih banyak Bilqis-Bilqis lain yang masih membutuhkan uluran dari tangan para dermawan. Seharusnya kita tidak hanya menunggu peristiwa seperti ini terjadi baru kemudian kita bergerak membantu, kita harus bergerak sebelum banyak peristiwa seperti ini terjadi. Dan kita wajib bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh ALLAH SWT, karena anggota keluarga kita maupun kita sendiri masih diberikan kesehatan lahir dan batin tanpa ada yang kurang.

Sumber :
- http://nasional.kompas.com/read/2010/04/11/14043116/Pelajaran.Cinta.dari.Bilqis
- http://masuk.blogrezzaprawiratama.co.cc/2010/04/pengertian-penderitaan.html

MANUSIA DAN KEADILAN

MANUSIA DAN KEADILAN

PENGERTIAN KEADILAN
-> Secara umum : Keadilan merupakan kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal, baik menyangkut benda ataupun orang. Keadilan berlaku bagi seluruh makhluk hidup maupun bagi benda-benda yang ada di alam semesta. Hal ini terjadi dikarenakan adanya keterikatan yang terjadi secara alamiah antara makhluk satu dengan makhluk lainnya, sehingga seluruh makhluk hidup harus berlaku adil terhadap makhluk lainnya.
-> Menurut John Rawls dalam A Theory of Justice (1973) : John Rawls dalam A Theory of Justice (1973) memperkenalkan keadilan prosedural sebagai sebuah alternatif dalam menghadapi era perubahan, Keadilan prosedural tersebut menitik beratkan pada proses lahirnya keadilan, bukan pada keadilan yang dihasilkan. Dengan pengertian tersebut, Rawls mencoba menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan dari sebuah keadilan dapat saja berubah dari waktu ke waktu.
-> Menurut Aristoteles : Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung tersebut menyangkut 2 orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah di tetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama.
-> Menurut Plato : Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga akan dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Keadilan dapat terpelihara dengan baik jika ada institusi yang berwenang menangani masalah ini, seperti negara contohnya. Dengan adanya hukum yang dibuat oleh negara, maka negara dapat melakukan kontrol terhadap keadilan itu sendiri, dengan asumsi tidak terjadi penyelewengan oleh oknum-oknum yang kemudian dapat merubah hasil dari keadilan tersebut.
Ada dua prinsip dasar yang dikemukakan oleh Rawls, Equal liberty principle dan Difference principle. Equal liberty principle menjelaskan tentang adanya kesamaan hak dalam memeluk agama, dan juga kebebasan alam berbicara dan mengemukakan pendapat. Sedangkan Difference principle menjelaskan bahwa sesuatu yang berbeda itu juga dapat disebut adil, hal ini dikarenakan oleh berbedanya perbuatan atau usaha yang dilakukan oleh setiap individu, yang kemudian menyebabkan hasil yang diperoleh juga berbeda, seperti contoh; perbedaan penghasilan antara PNS golongan II dengan Golongan III, hal ini disebabkan oleh perbedaan kapasitas, keahlian yang dimiliki, dan lainnya.
Rawls juga menyebutkan bahwa konsep keadilan menurutnya adalah sebuah konsep yang bebas kultur, sehingga untuk mewujudkan prinsip-prinsip keadilan di masyarakat haruslah bersifat fair. Keadilan tersebut harus menguntungkan semua orang dan juga dibuat berdasarkan kesepakatan semua orang. Dengan asumsi bahwa semua orang hanya berfikir tentang hak-hak yang bersifat umum dan mereka mengabaikan hal-hal spesifik yang mereka ketahui. Dengan demikian semua orang dapat berfikir seobjektif mungkin demi mencapai keuntungan bersama, yaitu berupa kebebasan dan kesamaan bagi semua orang dalam masyarakat.
Hedley Bull membedakan tiga tingkatan keadilan dalam politik dunia: pertama, keadilan internasional atau antarnegara, yang pada dasarnya melibatkan pemikiran tentang kedaulatan negara yang sama; kedua, keadilan individu atau manusia, yang pada dasarnya melibatkan pemikiran hak asasi manusia; dan yang ketiga keadilan kosmopolitan atau dunia, yang melibatkan apa yang benar atau baik bagi seluruh dunia.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hokum.
Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.
Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;
1. Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
4. dan lain sebagainya.

Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.

Sumber :
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=5&ved=0CDAQFjAE&url=http%3A%2F%2Fdiahkei.staff.ugm.ac.id%2Ffile%2FTugas%2520Resume%2520justice%2520syamsul.doc&rct=j&q=pengertian%20keadilan&ei=meGRTZeULoTIuAOWzNDxBw&usg=AFQjCNFBmbc1gcP8FKAtRPNvEKZx8E_mDQ&cad=rja

http://fahmiskom.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-keadilan.html

http://filsafat.kompasiana.com/2010/04/28/manusia-dan-keadilan/

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Manusia dan Pandangan Hidup dapat diartikan sebagai pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia berdasarkan sebuah pengalaman yang telah dialami seseorang menurut waktu dan tempat hidupnya.
Asal muasal pandangan hidup :
- Agama : pandangan hidup yang mutlak adanya
- Ideologi : disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
- Hasil renungan : pandangan hidup yang relatif kebenarannya

Unsur – unsur pandangan hidup :
- Cita-cita yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha dan perjuangan
- Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tentram
- Usaha dan perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan
- Keyakinan dan kepercayaan adalah hal terpenting dalam hidup manusia

Dengan memiliki pandangan hidup (konsepsi tentang kehidupannya) maka manusia merasa
mempunyai peta dan rencana untuk mengarahkan kehidupannya agar lebih berarti. Hal itu
tergantung dari pandangan ekonomi yang dimilikinya apakah menganut Kapitalisme
ataukah Sosialisme yang nantinya memunculkan juga manusia yang cenderung ingin
mempunyai kekuasaan, bermasyarakat, berpengetahuan dan memiliki rasa berkesenian dan
beragama.

Pandangan hidup akan berhubungan dengan cita-cita seseorang dimana cita-cita harus
diiringi juga dengan kualitas, kemampuan dan tinggi-rendahnya cita-cita dari manusia
tersebut.

Untuk menggapai cita-cita harus diiringi juga dengan kebajikan maupun etika dimana hal
tersebut tergantung dari bentuk masyarakatnya, apakah tradisional (Gemeinschaft, dimana kebajikan dan etika berbentuk adat istiadat dan norma-norma) ataukah modern (Gesellschaft, kebajikan dan etika termasuk dalam kehidupan bersosial, jurnalistik dan politik).

Sumber :
- http://www.docstoc.com/docs/74836688/Manusia-dan-Pandangan-Hidup
- http://anthoine.multiply.com/journal/item/201/Manusia_dan_Pandangan_Hidup